Timika, Ege News__Febiola, warga belakang Bengkel Surabaya di
Timika, mengakui,, adanya penyerangan oleh kelompok warga tertentu
membuat warga Timika sangat ketakutan. Aksi penyerangan sudah terjadi
dua kali. Febiola berharap aparat bertindak tegas dam bisa menangkap
pelaku penyerangan yang meresahkan warga.
“Kalau bisa pihak kepolisian menyita senjata dan dimusnahkan,. Sebab, aksi itu a sangat mengganggu kententraman masyarakat. Warga menadi menjadi khawatir dan saling curiga. Padahal, selama ini kami hidup harmonis dan saling menghargai,” kata Febiola, di Timika Kamis (21/8).
“Kalau bisa pihak kepolisian menyita senjata dan dimusnahkan,. Sebab, aksi itu a sangat mengganggu kententraman masyarakat. Warga menadi menjadi khawatir dan saling curiga. Padahal, selama ini kami hidup harmonis dan saling menghargai,” kata Febiola, di Timika Kamis (21/8).
Febiola juga berharap polisi menindak tegas pelaku dan provokator –
provokator yang menyebabkan situasi Kota Timika tidak aman.
Sementara itu, Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops )Polres Mimika,
Kompol A Korowa, membenarkan adanya penyerangan itu. Menurut Korowa,
pihaknya bertindak tegas dengan mengamankan 48 orang yang diduga
terlibat dalam aksi penyerangan. Selanjutnya dibawa dan diamankan ke
Polres Mimika.
“Yang kami amankan adalah warga yang hendak menyerang permukiman
warga di kompleks sekitar Bendungan, Jalan Sosial,”kata Korowa, saat
berada bersama pasukannya di TKP, pertigaan kantor POM lama, Jalan Ahmad
Yani, Timika
Aksi penyerangan dilakukan warga dari lima titik yang merupakan akses
jalan menuju kompleks Bendungan. Di antaranya dari Kebun Sirih,
belakang bengkel Surabaya Motor, lorong Elpiji, lorong depan kantor
Imigrasi jalan C.Heatubun dan jalan Airport.
Massa yang jumlahnya antara 50 orang hingga 70 orang itu berangkat
dari arah Jalan Elang, Jalan Trikora, Jalan C.Heatubun menuju ke arah
titik penyerangan, yakni kompleks Bendungan. Namun, sebelum massa tiba
pada lokasi yang dimaksud, kelompok massa dihadang aparat Kepolisian dan
satuan Brimob.
Menurut Korowa, 48 orang tersebut ditangkap karena membawa senjata tajam. Mereka kini diamankan di Polres Mimika.
Saat melakukan penghadangan, warga ada yang menolak mengikuti imbauan aparat. Akhirnya satu unit mobil water canon milik Polres Mimika dikerahkan untuk menghalau massa yang hendak melakukan penyerangan. Meski water canon telah dikerahkan, massa tetap bergeming, bahkan sempat marah dan berusaha menyerang aparat. .
Aparat keamanan kemudian bertindak tegas dengan memberikan tembakan
peringatan dan gas air mata. Selanjutnya, memukul mundur massa dan
menangkap sejumlah warga yang diketahui memperlengkapi dirinya dengan
sajam guna melakukan penyerangan.
Sejak Rabu sore sekitar pukul 16.00 WIT massa melakukan aksinya dan
baru dapat diredam aparat sekitar pukul 17.50 WIT. Akhirnya, massa
kembali ke tempatnya masing-masing dan aparat masih tetap melakukan
penjagaan di sekitar lokasi-lokasi yang dianggap menjadi akses menuju
kompleks Bendungan.
By. Alfred Pekei
Sumber : http://www.karobanews.com/2014/08/konflik-di-timika-polisi-amankan-48.html
Posting Komentar