“Sebab
sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu;
barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi
sembuh, apa pun juga penyakitnya” (Yohanes
5 : 4).
Hidup adalah Perjuangan, tema ini tidak
asing lagi didalam kehidupan kita. Tidak ada kesuksesan yang diraih tanpa
perjuangan, tidak ada keberhasilan hidup tanpa (peluh, keringan dan air mata). Bahkan,
seorang ilmuan Thomas Alva Edison berkata
“Kesuksesan adalah 1% kegeniusan dan
99% adalah kerja keras.”. Kita lihat dalam kehidupan kita orang-orang muda tidak
bisa kita pungkiri banyak tantangan dan resiko yang harus kita hadapi karena
kita masih menjalai proses hidup untuk mencari jati diri kita. Kita berjuangan
melawan Narkoba, Pergaulan bebas yang mengakibatkan seks bebas, banyak lagi
perjuangan yang kita hadapi termasuk perjuangan menghadapi permasalahan dalam hidup
kita. Perjuangan itu membutuhkan komitmen dan kerja keras dalam menjalaninya. Tanpa
keduanya dapat dikatakan bahwa seseorang tidak memiliki perjuangan atas
hidupnya. Namun berbeda halnya dengan yang diri ini rasakan bahwa perjuangan
sebenarnya adalah penderitaan. Karena untuk mendapatkan perjuangan dan hasil
harus dibayar dengan penderitaan. Kita lihat dalam kehidupan kita anak muda
ketika kita jatuh cinta dengan seorang lawan jenis, kita berjuang untuk
mendapatkan cinta itu walupun perjuangan dan hasilnya harus kita bayar dengan
penderitaan dulu, karena kita menderita ketika dicuekin, ditolak, tetapi tidak
putus asa untuk terus berjuang.
Dalam bacaan Firman Tuhan hari ini,
Alkitab memberikan perspektif yang berbeda tentang makna dari sebuah perjungan
hidup. Didalam bacaan ini dikatakan, Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada
sebuah kolam yang bernama Betesda. Betesda ini memiliki lima serambi. Di serambi-serambi
itu berbaring sejumlah besar orang sakit, orang-orang buta, orang-orang
timpang, dan orang-rang lumpuh. Disana mereka menantikan goncangan air kolam
tersebut. Didalam alkitab dikatakan, Allah membuat aturan main yang luar biasa
dan akal manusia yang terbatas sulit memahaminya. Aturan itu adalah barang
siapa terdahulu masuk di dalamnya itulah yang mendapat kesembuhan. Aturan ini
membuat kita bertanya, kalau hal itu diberlakukan bagi kita orang-orang sehat
tidak masalah. Tetapi hal ini diberlakukan bagi orang-orang sakit suatu hal
yang sukar dipahami. Namun itulah aturan mainnya. Di sana bisa kita lihat hasil
dari penantian dan perjuangan panjang seorang yang sudah tiga puluh delapan
tahun lamanya sakit.
Satu hal yang harus kita ingat, Manusia
harus berjuang sedemikian rupa agar memperoleh berkat yang sudah disediakan-Nya
yakni kesembuhan. Jika hanya berdiam diri dan tidak pernah mencoba bertarung,
maka seumur hidup tidak pernah menyaksikan dan mengalami pertolongan Tuhan.
Sakit, mengalami permasalah, putus cinta, ditolak cintanya atau apapun itu
bukanlah alasan untuk berdiam diri. Keterbatasan bukan pula alasan untuk
berkata inilah nasib saya. Tuhan mau, kita berjuang dari keterbatasan yang ada,
agar kuasa-Nya makin nyata bagi kita. Inilah prinsip Firman Tuhan.
“Semakin
kita merasakan perjuangan hidup, semakin dekat pula penemuan kita akan makna
kehidupan yang sesungguhnya, walaupun kita terbatas, tetaplah berjuang agar
kuasa-Nya menjadi nyata”.
Tuhan
memberkati kita semua. AMEN.
Posting Komentar