Foto Ilustrasi saja |
Mereka memblokade jalan itu karena tak lulus dalam tes seleksi calon bintara Polri tahun 2014. Sebagian besar dari mereka adalah putra asli Papua yang orangtuanya sudah lama mengabdi di Polda Papua.
Pasalnya mereka sudah tiga kali meminta penjelasan panitia penerimaan calon bintara Polda Papua tetapi jawabannya tidak memuaskan mereka.
Kekesalan mereka merupakan buntut dari 1.523 calon yang diterima Pantia Polres Sorong Kota dan 800 lebih dinyatakan gugur. Dari 800 yang tak lulus, 762 orang adalah putra asli Papua.
Sementara itu, dari 277 calon bintara yang lolos untuk Pemda Sorong hanya terdapat 21 orang Putra-putri asli Papua terdiri atas 11orang calon polwan (polisi wanita) dan 11 orang calon bintara pria.
Akibat blokade jalan tersebut aktifitas lalu lintas depan Polres Sorong kota lumpuh total hingga aparat polisi dari Polres Sorong Kota membuka paksa blockade tersebut.
Pendemo akhirnya menyerang aparat polisi dengan balok dan batu yang ada di sekitar lokasi.
Ketua Forum Lintas Orang Asli Papua Pdt. Paulus di hadapan pantia penerimaan Bintara Polri Kota Sorong meminta agar membatalkan hasil penerimaan binatara Polri di Sorong, sebab 70 persen di antaranya adalah putra/I asli Papua.
Sesuai janji Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw beberapa waktu lalu bahwa putra asli Papua diutamakan.
Ketua Pantia Penerimaan Calon siswa bintara Polri , Sorong Kombes Pol Puji ketika menemu perwakilan lima kepala suku berjanji akan mengecek kebenaran informasi itu. Dirinya juga membantah jika ada praktik suap di institusi Polri dalam penerimaan calon bintara polisi.
SUMBER : SULUH PAPUA
Oleh : Alfred Pekei
Posting Komentar